Adakah pemenang mutlak????

on Rabu, 18 Maret 2009

Kira-kira itu yang sedang saya pertanyakan sekarang. Bagaimana menurut anda? Pertama, saya beranggapan bahwa pemenang mutlak itu ada. Seseorang menjadi pemenang mutlak ketika ia tidak mempunyai lawan yang tangguh untuk mengalahkannnya. Tahun lalu, saya punya temen dalam tim olimpiade sekolah yang subhanallah...dia pinter. Hafalannya lebih banyak dari saya. Ingatannya lebih kuat dari saya. Saya lumayan minder klo belajar bareng sama dia. Saya lumayan lama berada dalam perasaan pesimis saat itu. Lalu, tahun ini saya alhamdulillah lulus lagi seleksi tim olimpiade sekolah. Dan, tentu saja teman saya itu juga lolos. Kami sekarang lagi pembinaan persiapan olimpiade bareng-bareng sama yang lainnya selama 2 minggu. Ya ALLAH, perasaan pesimis itu kembali lagi menghampiri. Dalam hati, ngapain saya terpilih klo akhirnya dia yang lolos menuju olimpiade????
Tiba-tiba, terlintas banyak pertanyaan dalam pikiran saya. Sejauh mana ikhtiar yang telah saya lakukan dalam mencari ilimu? Sudahkah sempurna? Bagaimana keikhlasan saya dalam mencari ilmu? Lalu untuk apa saya mencari ilmu? Bagaimana selama ini saya mengamalkan ilmu saya? Sudahkah ilmu saya bermanfaat bagi orang lain? Sudahkah saya mengurangi melakukan perbuatan maksiat? Saya kembali teringat sebuah mahfudzoh "al-ilmu nur", artinya ilmu adalah cahaya. Saya kemudian bertadabbur. waahhhh...selama ini saya ternyata belum bisa menahan diri dati perbuatan maksiat. Saya belum ikhlas dalam menuntut ilmu. Saya belum maksimal dalam berikhtiar. Saya belum memperjelas apa tujuan saya mencari ilmu. Itulah kira-kira yang menjadi tabir penghalang untuk ilmu yang akan saya terima.
dari situ saya kembali memperbaiki pola pikir saya, bahwa itu adalah hal yang masih bisa diperbaiki selama saya masih diberi umur oleh ALLAH. Tak ada pemenang mutlak. yang ada hanyalah Allah sang KHALIK YANG MUTLAK menciptakan kita. Tak ada yang tak bisa diubah oleh ALLAH. Tergantung dari niat dan ikhtiar yang kita lakukan.
Ketika antum semua, sedang merasakan perasaan yang sama seperti saya, maka tanyakanlah pada diri antum pertanyaan-pertanyaan yang tadi saya ajukan kepada diri saya. Jika memang jawaban antum sama seperti saya, maka marilah kita sama-sama benahi diri tuk jadi insan rabbani.

0 komentar:

Posting Komentar